Wisatawan Kesulitan Fasilitas dan Transportasi


Friday, 13 Sep 2013 | 12:00 WIB
LABUAN BAJO, KOMPAS - Pada September ini, pemerintah pusat dan sejumlah pemerintah daerah menyelenggarakan berbagai festival untuk menarik wisatawan. Awal September 2013 digelar Festival Danau Toba di Sumatera Utara, disusul Festival Derawan di Kalimantan Timur dan Festival Majapahit di Jawa Timur. Hari Kamis (12/9/2013), rangkaian puncak Sail Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pun digelar.

Namun, pergelaran untuk menarik wisatawan asing dan lokal belum diikuti dengan penyediaan fasilitas hotel dan transportasi serta infrastruktur yang memadai. Seperti yang dialami Kompas, untuk ke Kabupaten Samosir, lokasi Festival Danau Toba, perlu perjalanan darat lebih dari enam jam dari Medan, Sumut. Jalanannya pun tak mulus.

Perjalanan ke Samosir bisa dipersingkat dengan memakai penerbangan komersial. Dari Medan atau Jakarta ada penerbangan ke Bandara Silangit di Kabupaten Siborong-Borong, Sumut, sebagai bandara terdekat Samosir. Namun, dari Silangit ke Samosir masih diperlukan perjalanan darat dan menyeberangi Danau Toba, tidak kurang dari tiga jam. Itu pun jalanan yang dilalui cenderung rusak.

Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengakui masih adanya persoalan infrastruktur untuk ke Samosir dan Danau Toba. Bandara Silangit dipakai empat kabupaten di sekitar Toba. Namun, ke depan Samosir berharap bisa membangun bandara di pulau di tengah Danau Toba itu.

Sail Komodo

Pelancong pun kesulitan mendapat angkutan dan penginapan di Manggarai Barat selama puncak Sail Komodo 2013. Pelaku pariwisata di kabupaten itu berharap, kesulitan itu bisa dikompensasi dengan publikasi lebih luas tentang potensi wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya sehingga memperbesar potensi kedatangan wisatawan ke sana.

Pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Greg Heighes, menuturkan, ada penurunan pelancong menjelang acara puncak Sail Komodo, Sabtu (14/9/2013). Sebab, sejak beberapa hari seluruh penginapan di wilayah itu telah penuh. Banyak dipesan oleh pejabat dan tamu puncak acara Sail Komodo, ujarnya, Kamis (12/9/2013).

Meskipun fasilitas dan infrastruktur belum sepenuhnya memadai, puncak Sail Komodo menumbuhkan harapan bagi pelaku pariwisata dan warga di Manggarai Barat dan NTT. Hampir semua pengelola jasa wisata kewalahan melayani pesanan.

Restoran, persewaan mobil, penjual oleh-oleh, dan warga menikmati keuntungan ini. Namun, yang datang bukan pelancong. Kebanyakan pejabat, ujar Greg.

Sejumlah wisatawan, menurut Greg, justru menunda mengunjungi Manggarai Barat, terutama yang ingin menyelam dan menikmati perairan di sekitar Pulau Komodo. Hal itu dibenarkan sejumlah wisatawan yang dijumpai Kompas, yang terpaksa meninggalkan Labuan Bajo dulu.

Saya tak tahu kondisinya seperti ini. Saya tak jadi menginap sampai Minggu karena harus keluar hotel. Saya harus mempercepat kunjungan ke Danau Kelimutu, ujar Jonas Gossens (38), wisatawan asal Belgia.

Sementara pergelaran Miss World 2013, Rabu, menambah jumlah pengunjung Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, Bali. (raz/ays/tra)

Editor: I Made Asdhiana

 

Penulis : Muhammad Naufal Fakhri ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Wisatawan Kesulitan Fasilitas dan Transportasi ini dipublish oleh Muhammad Naufal Fakhri pada hari Minggu, 15 September 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Wisatawan Kesulitan Fasilitas dan Transportasi
 

0 komentar:

Posting Komentar