Wednesday, 11 Sep 2013 | 22:22 WIB
KOMPAS.com Ilmuwan berhasil menemukan adanya kehidupan di lumpur yang terletak di bawah lapisan es Antartika.
Tim ilmuwan dari Bristish Antartic Survey dan institusi lainnya melakukan pengeboran menembus lapisan es Antartika, meneliti sedimen sebuah danau di bawah lapisan es bernama Danau Hodgson.
Saat ini, danau itu hanya ditutup oleh lapisan es setebal 3-4 meter. Namun, dahulu danau tertutup lapisan es setebal 500 meter. Sedimen yang diteliti berasal dari masa saat danau tertutup es tebal.
"Ini adalah kali pertama danau subglasial diteliti," kata David Pearce dari University of Northumbria, pimpinan studi ini.
Dalam jurnal Diversity, Pearce melaporkan bahwa ia telah berhasil menumbuhkan 20 kultur mikroba yang diambil dari sedimen. Hal itu menunjukkan adanya mikroba yang bisa hidup di suhu ekstrem dingin, yang hidup di Danau Hodgson sekarang.
Ilmuwan juga menemukan fragmen DNA dari mikroba yang telah beradaptasi dengan lingkungan ekstrem selama jutaan tahun.
Temuan adanya makhluk hidup di Danau Hodgson punya nilai penting, membuktikan bahwa dalam lingkungan gelap, dingin ekstrem, dan minim nutrisi, masih ada makhluk hidup yang bisa bertahan.
Temuan juga punya nilai penting untuk pemahaman kehidupan di luar angkasa. Bulan Jupiter, Europa, yang terdiri atas es, mungkin saja memiliki kehidupan.
"Yang mengejutkan justru adalah bila kita mengetahui bahwa lingkungan ini memang steril dari kehidupan," ungkap Pearce seperti dikutip Livescience, Selasa (10/9/2013).
Ilmuwan mengungkap, seperempat dari urutan genetik yang ditemukan di wilayah itu belum pernah dikenal sebelumnya. Hal itu menunjukkan, ada banyak makhluk hidup baru yang juga belum pernah dikenal sebelumnya.
Sebelumnya, ilmuwan telah mengungkap adanya kehidupan di Danau Whillans yang tertutup es setebal 800 meter.
Ilmuwan lain asal Rusia tengah menganalisis data hasil pengeboran di Danau Vostok, danau di Antartika yang terkubur 3 kilometer di bawah lapisan es dan belum tersentuh sejak 14 juta tahun lalu.
Penulis: Yunanto Wiji Utomo
Editor: Yunanto Wiji Utomo
0 komentar:
Posting Komentar