TOKYO, KOMPAS.com Badan Luar Angkasa Jepang (JAXA), Senin (9/9/2013), mengumumkan akan meluncurkan roket berbahan bakar padat generasi terbaru. Rencananya, roket akan diluncurkan pada 14 September 2013.
Sebelumnya, peluncuran roket sempat dijadwalkan pada 27 Agustus 2013. Peluncuran tersebut batal karena deteksi palsu, hanya beberapa detik sebelum roket diluncurkan. Mengutip Jiji, pembatalan dilakukan 19 detik dari waktu peluncuran yang dijadwalkan.
Dikutip dari kantor berita AP, JAXA menegaskan, peluncuran roket Epsilon akan dilakukan dari Pusat Luar Angkasa Uchinoura di Kagoshima, barat daya Jepang.
Pembatalan peluncuran pada akhir Agustus lalu terjadi setelah komputer pengendali di pusat peluncuran mendeteksi posisi tak normal roket. Dikutip dari Jiji, JAXA menyatakan telah memperbaiki perangkat lunak yang memunculkan pendeteksian palsu tersebut.
Jepang berharap roket tersebut dapat diluncurkan dengan cukup bermodalkan dua komputer jinjing di pusat kendali peluncuran. Mereka juga berharap peluncuran ini akan menjadikan Negeri Matahari Terbit sebagai pesaing utama bisnis luar angkasa bagi Amerika Serikat, Perancis, Rusia, China, dan India.
Roket Epsilon memiliki struktur tiga tingkat dengan tinggi 24 meter dan berat 91 ton. Roket mengangkut satelit teleskop SRINT-A dan akan menempatkannya di ketinggian 1.000 kilometer dari permukaan Bumi.
Satelit teleskop ini merupakan teleskop pertama di dunia yang pengendaliannya dilakukan dari jarak jauh. Keberadaannya di luar angkasa untuk mengobservasi planet-planet seperti Venus, Mars, dan Jupiter dari orbit di seputar Bumi.
Penulis: Pieter P Gero
Editor: Palupi Annisa Auliani
0 komentar:
Posting Komentar