Melalui lokakarya itu, kami berharap dapat menemukan pendekatan yang tepat untuk menutup jurang antara inovasi teknologi dan penyediaan solusi berkelanjutan dengan permasalahan di masyarakat.Bogor (ANTARA News) - Recognition and Mentoring Program Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB) berupaya mengikis jarak antara inovasi teknologi dan penyediaan teknologi berkelanjutan dengan permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat.
Direktur RAMP-IPB, Dr Aji Hermawan di Bogor, Jawa Barat, Jumat, menjelaskan, dalam kaitan itu pihaknya mengumpulkan para peneliti dari IPB, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dewan Riset Nasional, dan "Center of Inovation Policy of Governance" untuk membahas bagaimana mendekatkan inovasi teknologi dengan permasalahan masyarakat.
Ia menjelaskan pada Kamis para peneliti dimaksud dipertemukan melalui lokakarnya dengan tema "Consultation Workshop: Developing New Models of Bringing Innovation Into Sustainable Technological Solutions".
Lokakarya itu digagas RAMP-IPB bekerja sama dengan "The Universities of Councils Network for Innovation for Inclusive Development" (UNIID-SEA), yang dipusatkan di IPB International Convention Center (IICC), Jalan Pajajaran, Kota Bogor.
"Melalui lokakarya itu, kami berharap dapat menemukan pendekatan yang tepat untuk menutup jurang antara inovasi teknologi dan penyediaan solusi berkelanjutan dengan permasalahan di masyarakat," katanya.
Kegiatan ini diikuti 20 orang peserta, terdiri atas peneliti, pelaku dan koordinator program terkait inovasi dan pemberdayaan masyarakat.
Tiga pembicara utama menyampaikan materi kunci dalam lokakarya itu, yakni Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Dr Ir Hartoyo dengan tema "Bringing Innovation to The Community: Programs and Learning From LPPM".
Pembicara kedua, Project Manager UNIID-SEA, Mary Garce P. Santos, yang mengulas materi tentang "Perspective on Innovation for Inclusive Development".
Kemudian, Dr Ir Tusy Adibroto dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang membahas materi "Innovations for Inclusive Development in Indondesia: Mapping of Activities and Policies".
Lokakarya dilanjutkan dengan sesi diskusi yang difokuskan pada program-program yang telah berjalan.
Para peserta bertukar pikiran dan pengalaman terkait dengan model-model penerapan teknologi di masyarakat, keunggulan serta hambatan yang dihadapi.
Dari pembelajaran yang diperoleh, katanya, diharapkan akan muncul model inovatif yang dibutuhkan oleh universitas untuk membawa inovasi teknologi yang dihasilkan menjadi solusi berkelanjutan bagi permasalahan yang ada di masyarakat.
"Karya inovasi dan invensi yang dihasilkan peneliti diharapkan dapat menjawab sepenuhnya aneka persoalan di masyarakat, baik pada masa kini maupun pada masa mendatang," demikian Aji Hermawan.
View the original article here
0 komentar:
Posting Komentar