12 menit untuk marching band

ilustrasi Marching Band Peserta menampilkan keterampilan pada International Jember Open Marching Competition di GOR PKPSO Kaliwates Jember, Jawa Timur, Sabtu (21/9). Kompetisi diikuti oleh 25 grup drumband asal Indonesia, Malaysia dan Thailand. (ANTARA FOTO/Seno)

Jakarta (ANTARA News) - 12 menit merupakan segalanya bagi pemain marching band, terlebih bagi Bontang Pupuk Kaltim (BPKT).

Rene (Titi Rajo Bintang) kebingungan karena 12 minggu menjelang Grand Prix Marching Band (GPMB) di Jakarta, ia masih kekurangan personil. Tanpa sengaja, ia menemukan Tara (Arum Sekarwangi) sedang menabuh drum yang dibuat dari bermacam-macam perkakas plastik.

Elaine (Amanda Sutanto) yang baru pindah ke Bontang pun sedang mencari kegiatan untuk mengisi waktu. Memiliki pengalaman menjadi field commander semasa sekolah di Jakarta, ia pun mencoba bergabung dengan BPKT.

Lahang (Hudri) karena kecintaannya pada marching band, rela bolak-balik dari rumahnya yang jauh dari pusat kota untuk berlatih bersama teman-temannya.

Dengan tangan dingin Rene, 130 anak BPKT pun bermimpi menaklukan Jakarta dengan 12 menit. 12 menit untuk selamanya.

Dunia marching band

Sutradara film "12  Menit: Kemenangan Untuk Selamanya", Hanny R Saputra tampaknya memahami marching band, meski sudah sering di dengar, kehidupan komunitas itu masih banyak yang belum terekspos. 12 menit tampil di suatu kompetisi bukan hanya disiapkan sekejap.

Tidak hanya fisik yang kuat diperlukan untuk menjadi pemain marching band, tetapi juga mental baja. Apalagi, dalam film itu, pelatih utama Rene digambarkan sangat keras dalam mendidik anak-anaknya. Ia tak segan-segan menegur anak didiknya bila teknik bermain mereka salah, tidak fokus, atau salah dalam koreografi.

"Jangan mementingkan ego kalian masing-masing," kata Rene saat latihan.

Penampilan selama 12 menit pun butuh perjuangan tersendiri bagi para pemainnya. Kerja keras dan disiplin ketat adalah hal yang sangat penting bagi marching band. Datang terlambat dapat mengganggu pola latihan.

Marching band BPKT terdiri dari 130 kepala. Tidak hanya konflik internal marching band, penulis naskah Oka Aurora juga menampilkan konflik keluarga, seperti orang tua Elaine yang tidak setuju dirinya bergabung dengan marching band.

Berakting sekaligus bermain musik memang tidak mudah. Hanny pun tidak mau mengambil risiko dengan memakai aktor biasa. Ia mengambil Arum dan Hudri, anggota BPKT untuk bermain dalam film "12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya".

Agar suasana perlombaan terasa, ia juga melakukan pengambilan gambar saat GPMB tahun 2012 di Istora Senayan. Saat itu, BPKT tidak mengikuti kejuaraan tersebut. Hanny mengambil gambar di sela-sela perlombaan.

"Kami pakai 24 kamera," katanya usai pemutaran film sore ini.

Lantas, apa arti 12 menit bagi pemain marching band?

"Itu hasil kerja keras. Itu hasil keringat, dimarahi ortu, guru, keluarga, teman," kata Hudri, yang kini menjadi pelatih di BPKT sejak 2011.

Apalagi, umumnya mereka menyiapkan diri sejak 12 bulan sebelumnya untuk tampil selama 12 menit.

"Lakukan terbaik karena di situ kenanganmu tersimpan. Ikut Grand Prix Marching Band tahun ini, tahun depan belum tentu bisa ikut lagi," tuturnya.

Film ini diangkat dari kisah Marching Band Bontang Pupuk Kaltim yang telah 10 kali menjuarai GPMB.

"12 Menit: Kemenangan untuk Selamanya" diputar di bioskop Indonesia mulai 29 Januari 2014. Film berdurasi 108 menit ini juga menampilkan Didi Petet, Ninik L. Karim, Olga Lydia, Verdi Solaiman, dan Nobuyuki Suzuki.(*)


View the original article here

Penulis : Muhammad Naufal Fakhri ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel 12 menit untuk marching band ini dipublish oleh Muhammad Naufal Fakhri pada hari Sabtu, 25 Januari 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan 12 menit untuk marching band
 

0 komentar:

Posting Komentar