Monday, 19 Aug 2013 | 18:07 WIB
KOMPAS.com - Sesi pertama pemulangan warga Thailand dari Mesir tiba di Bangkok pada Senin (19/8/2013) petang. Menurut laman Bangkok Post, jumlah warga pada sesi ini ada 345 orang. Realisasi pemulangan ini berangkat dari perintah Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra demi melihat makin gentingnya kondisi politik di Mesir.
Pesawat milik maskapai penerbangan Thai Airways International yang disewa pemerintah Thailand bertolak dari Dubai di Uni Emirat Arab menuju Bandar Udara Don Muang di Bangkok. Di bandara itu, para warga tersebut sudah dijemput bus-bus khusus dari Kementerian Transportasi untuk diantarkan langsung ke provinsi-provinsi asal.
Sementara, pesawat Thai Airways International lainnya akan bertolak kembali ke Dubai Senin malam. Angkatan Udara (AU) Thailand juga menyiagakan sebuah pesawat angkut Hecules C-130 untuk memboyong sekitar 66 warga Thailand dari Negeri Piramida.
Sampai dengan hari ini, sudah tercatat lebih dari seribu warga Thailand di Kedutaan Besar Thailand di Kairo untuk meninggalkan Mesir. Thailand mengatakan sekarang ada sekitar 2.000 warganya menetap di Mesir. "Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa,"kata Kementerian Luar Negeri Thailand.
Pada Senin ini pula, Kementerian Luar Negeri Thailand juga sudah memerintahkan pemindahan keluarga staf Kedutaan Besar Thailand di Kairo, khususnya perempuan dan anak-anak.
Menurut Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow, evaluasi kondisi terkini di Mesir menunjukkan kedutaan besar tidak akan ditutup sejauh pemerintah Mesir masih memberikan jaminan keamanan bagi warga asing.
Penulis: Josephus Primus
Editor: Josephus Primus
0 komentar:
Posting Komentar