Monday, 19 Aug 2013 | 17:36 WIB
KOMPAS.com Sampai dengan Senin (19/8/2013) sore, Dewan Nasional Penanggulangan Bencana Filipina (NDRRMC) mengumumkan jumlah korban tewas terpaan topan Trami ada tiga orang. Semua korban tewas akibat hujan deras sejak Jumat (16/8/2013) plus banjir bandang itu kebanyakan berasal dari ibu kota Filipina, Metro Manila, tulis AP.
Menurut dewan itu, satu korban tewas bernama Franco Pedrito, berasal dari luar kota Manila yakni Cabuago, ibu kota Provinsi Ilocos Sur. Korban meninggal lantaran mengalami kecelakaan lalu lintas di tengah hujan deras pada Minggu (18/8/2013) petang.
Lalu, dua korban tewas lainnya berasal dari kawasan Cavite, 15 kilometer dari Manila. "Sembilan lainnya adalah korban luka," kata Direktur NDRRMC Eduardo del Rosario.
Catatan NDRRMC, imbuh del Rosario, adalah tiga orang masih dinyatakan hilang. Satu di
antaranya adalah seorang turis yang terjebak di Gua Sumaguing di Sagada.
Sampai kini, dua kawasan yang paling parah terlanda dampak topan yang dalam bahasa setempat disebut Maring ini adalah Laguna dan Civite. Di kedua kawasan itu, ketinggian air bah rata-rata 120 sentimeter.
Penulis: Josephus Primus
Editor: Josephus Primus
0 komentar:
Posting Komentar