Jumat, 04 Okt 2013 | 15:14 WIB
KOMPAS.com - Para pengguna Instagram akan melihat konten iklan dalam beberapa bulan ke depan. Ini dilakukan sebagai upaya menghasilkan uang dari layanan berbagi foto populer itu.
Konten iklan pertama kali akan ditampilkan bagi pengguna di Amerika Serikat. Dalam publikasi di blog resmi perusahaan, Instagram menyatakan bahwa iklan itu bisa berupa foto atau video dari pemilik merek.
Meski demikian, Instagram memberi pilihan jika ada pengguna yang tak ingin melihat iklan. "Jika Anda melihat iklan yang tidak disukai, Anda dapat menyembunyikannya dan memberikan umpan balik atas sesuatu yang dirasa tidak nyaman," tulis Instagram.
Selain Facebook dan Twitter, Instagram juga mulai digunakan untuk mempromosikan berbagai produk atau jasa bagi perusahaan pemilik merek.
Layanan jejaring sosial yang sebelumnya tidak menampilkan iklan, sering kali mendapat kritik keras dari pengguna ketika layanan tersebut mulai membuka lapak iklan.
Namun, Instagram harus mulai mencari uang dari layanan mereka untuk menopang biaya operasional dan merancang strategi bisnis masa depan. Karena selama ini, Instagram belum bisa menghasilkan uang sepeser pun dari layanan, dan hanya mengandalkan pendanaan dari para investor.
Terlebih, bisnis iklan di aplikasi mobile saat ini sedang tumbuh pesar. Menurut perusahaan riset eMarketer, para pemilik merek global diprediksi menghabiskan uang sebesar 10 miliar dollar AS untuk iklan di jejaring sosial internet.
Facebook adalah salah satu perusahaan yang meraih sukses besar dalam bisnis iklan di perangkat mobile.
Jejaring sosial internet terbesar ini membukukan pendapatan sebesar 1.813 miliar dollar AS pada kuartal dua tahun 2013. Kontribusi terbesarnya berasal dari iklan, yakni sebesar 88 persen.
Keuntungan Facebook dari iklan di kuartal kedua 2013 mencapai 1,6 miliar dollar AS. Perusahaan menyatakan 41 persen dari jumlah tersebut atau 656 juta dollar AS dihasilkan berkat iklan di perangkat mobile. Ini berarti, pendapatan iklan mobile Facebook tumbuh 30 persen dari kuartal pertama tahun 2013.
Penulis: Aditya Panji
Editor: Reza Wahyudi
0 komentar:
Posting Komentar