Jumat, 04 Okt 2013 | 14:28 WIB
Tablet Microsoft Surface KOMPAS.com - "Siapa yang mau membawa dua ponsel, satu untuk bekerja, yang lain untuk bermain? Repot sekali. Kenapa kita tidak bisa melakukan keduanya di satu perangkat?" tanya Chris Capossela, Corporate Vice President Consumer Channels Group Microsoft dalam acara diskusi dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Pertanyaan Capossela mencerminkan pandangan perusahaannya soal gadget mobile yang agak berbeda dari para pemain lain di Industri ini.
Tak seperti Apple, misalnya, yang memberi garis tegas di antara jenis gadget dan fungsi masing-masingnya Microsoft cenderung meleburkan batas antara smartphone, tablet, dan laptop (PC) di bawah satu payung konsep, yaitu penggabungan aspek produktivitas dan hiburan tanpa memandang bentuk perangkat.
"Apple ingin Anda percaya bahwa tablet itu cuma untuk nonton film dan baca buku, padahal Anda ingin mencatat juga dengan alat tersebut karena turut dibawa kemana-mana," tukas Capossela.
Dalam pandangan Microsoft, sekarang sudah bukan zamannya lagi memakai banyak perangkat untuk melakukan hal yang berbeda-beda.
Capossela mengatakan bahwa penggabungan fungsi produktivitas dan hiburan nantinya akan menjadi tren gadget di masa depan, sekaligus kunci sukses buat Microsoft. "Anggapan bahwa pengguna tak ingin melakukan banyak hal dengan sebuah perangkat, itu gila," ucapnya.
Microsoft selama ini memang menekankan penggabungan aspek produktivitas dan hiburan dalam gadget mobile miliknya, terutama dalam hal multi-tasking sistem operasi tablet. Produk tablet Surface besutan perusahaan itu pun dilengkapi cover keyboard terintegrasi untuk keperluan mengetik, di samping hiburan yang biasanya menjadi fungsi utama sebuah tablet.
Konsep serupa juga melebar ke para rekanan Microsoft, seperti Sony dengan produk tablet Windows 8 Vaio Tap 11 yang dijanjikan Capossela akan segera memasuki pasaran Indonesia. Mirip dengan Surface, tablet ini dilengkapi stand dan cover keyboard yang bisa dilepas.
Mengusung konsep tersebut tersebut, Microsoft pun mengibarkan bendera perang ke arah dua platform yang paling dominan di industri mobile, yaitu Apple dan Android. "Kami senang kalau mereka (kompetitor) berpikir bahwa sebuah perangkat hanya untuk 'main'. Kami ingin berbeda. Inilah pembeda kami dari Apple dan Android," pungkas Capossela.
Penulis: Oik Yusuf
Editor: Reza Wahyudi
0 komentar:
Posting Komentar