Petunjuk Al-Qur’an Tentang Makhluk Berakal di Luar Planet Bumi

252 Votes
Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar
sepanjang masa. Pertamakali dibukukan di
jaman Khalifah Abu Bakr, lalu pembukuannya
disempurnakan di jaman Khalifah Umar bin
Khathab. Sedangkan di jaman Khalifah
Utsman mulai ditetapkan bentuk hurufnya
serta diperbanyak sehingga dikenal istilah
Rosam Utsmani. Ilmu tata bahasa al-Qur’an
(nahwu dan sharaf) mulai diperkenalkan di
jaman khalifah Ali bin Abi Thalib.
Salah satu keistimewaan al-Qur’an adalah
memungkinkan penafsirannya yang terus
berkembang dan selalu up to date. Salah
satu contohnya adalah yang terdapat di
dalam surat Ar-Ra’du (13) ayat 15.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh)
“Man” yang ada di langit dan di Bumi, baik
dengan kemauan sendiri (taat), ataupun
terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut
sujud) di pagi dan petang hari (QS 13:15).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Man” di
langit dan di Bumi. Lalu siapakah yang
dimaksud “Man” di dalam ayat ini?
1. Di dalam tata bahasa al-Qur’an (arab)
“Man” menunjukan makhluk yang diberi akal.
Sedangkan makhluk berakal yang diciptakan
Allah swt ada 4, yaitu: Malaikat, Iblis, Jin,
dan Manusia. Oleh sebab itu makhluk-
makhluk lain seperti binatang, tumbuhan,
atau benda mati tidak bisa disebut “Man”
tetapi disebut “Maa”. Jika diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia maka “Man”
bermakna “Siapa” dan “Maa” bermakna
“Apa”.
2. Ciri-ciri “Man” yang dimaksud di dalam
ayat di atas adalah:
a) Sujud dengan taat kepada Allah;
b) Sujud dengan terpaksa kepada Allah; dan
c) Memiliki bayang-bayang.

Penulis : Muhammad Naufal Fakhri ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Petunjuk Al-Qur’an Tentang Makhluk Berakal di Luar Planet Bumi ini dipublish oleh Muhammad Naufal Fakhri pada hari Minggu, 07 April 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Petunjuk Al-Qur’an Tentang Makhluk Berakal di Luar Planet Bumi
 

0 komentar:

Posting Komentar