Monday, 19 Aug 2013 | 17:46 WIB
MAUMERE, KOMPAS.com - Hingga Senin (19/8/2013), lebih dari 350 pelajar yang bersekolah di sekitar wilayah zona merah Gunung Rokatenda, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum berkegiatan belajar mengajar (KBM) di tempat pengungsian.
Pelaksana tugas (Plt), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Eduardus Desa Pante kepada Kompas.com, mengatakan mereka merupakan siswa SMP Negeri 1 Palue, SD Katolik Rokirole, SD Katolik Taulo, SD Katolik Nitung, SD Katolik Awa, SD Negeri Oka, dan SD Katolik Tujuwonga.
Eduardus menjelaskan, pihaknya kini masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Sikka.
Untuk anak sekolah diperlakukan khusus. Mereka akan dipindahkan sekalian dengan guru-gurunya. Mereka tidak bisa dititip pada sekolah-sekolah yang ada di Maumere, karena keterbatasan bangku dan alat peraga. Selain itu BPBD sudah mengajukan permohonan bantuan tenda sekolah kepada BNPB, kata Eduardus.
Menurut Eduardus, sesuai rencana besok Selasa (20/8/2013) proses KBM mulai berlangsung di gedung SMEA Yohanes XXIII, sementara untuk Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD), dilaksanakan di kemah pengungsian.
Hari ini Kepala Dinas PPO Sikka akan panggil para guru dari Kecamatan Palue, dari desa yang warganya telah mengungsi untuk diberikan arahan, jelas Eduardus.
Penulis: Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere
Editor: Kistyarini
0 komentar:
Posting Komentar